Literature Review dan Objek Desain
Literatur Review 3 Jurnal
I.
JURNAL
1
- Judul: Analisis Semiotika Strukturalis Ferdinand De Saussure pada Film “Berpayung Rindu”
- Objek: Tanda-tanda yang muncul dari film Berpayung Rindu
-
Pendekatan:
Metode deskriptif kualitatif yang difokuskan pada penanda dan petanda
- Analisis:
Menampilkan beberapa adegan visual dan teks yang memiliki makna pembelajaran
dan pembentukan karakter
-
Kesimpulan:
Film ini tidak lepas dari kemampuan sutradara dalam membaaca situasi dan
menyesuaikan dengan kondisi zaman
II.
JURNAL
2
-
Judul:
Interpretasi Semiotika Ferdinand De Saussure dalam Hadist Liwa dan Rayah
-
Objek:
Sejarah Bendera Liwa dan Rayah
- Pendekatan:
Penelitian ini menggunakan pendekatan semiotika dalam meninterpretasikan ulang
simbol bendera
- Analisis: Bendera Liwa dan Rayah merupakan bendera yang digunakan Rasulullah SAW, namun benderanya tanpa tulisan kalimat tauhid dan tidak mempunyai ideologi khilafah
- Kesimpulan: Setiap parole-parole menjadi satu kesatuan sistem utuh dan kolektif. Sehingga menjadi langue yang membangun sistem dan norma-norma tertentu sesuai dengan yang diharapkan masyarakat
III.
JURNAL
3
-
Judul:
Analisis Semiotika Ferdinand De Saussures Makna Pesan Iklan Rokok A Mild Versi
Langkah
-
Objek:
Makna pesan yang terkandung dalam Iklan Rokok A Mild Versi “Langkah”
-
Pendekatan:
Menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif untuk mendapatkan
simpulan, serta riset metode Ferdinand De Saussure untuk menganalisis makna
pesan dalam iklan Rokok A Mild Versi “Langkah”
-
Analisis:
Mengapresiasikan objek penelitian untuk memahami iklan, membedah objek untuk
mencermati setiap bagiannya, lalu mengkombinasikan dengan data pendukung
-
Kesimpulan:
Iklan rokok versi langkah mengandung banyak pesan yang inspirasi dengan
kata-kata yang tersirat. Lewat iklan mereka tidak hanya menjual produk semata,
namun juga menjadi inspirator bagi konsumen. Dalam iklan, A Mild menggambarkan
bahwa A Mild lah langkah terbaik bagi pemuda dan kalangan dewasa
Objek Desain Ferdinand De Saussures pada Girl Grup Aespa
Aespa merupakan grup metaverse yang beranggotakan 4 orang perempuan. Grup ini mendapat banyak perhatian jelang debutnya karena mengusung konsep grup yang belum pernah ada di generasi sebelumnya. Grup dibawah naungan SM Entertaiment ini membawa konsep baru yaitu konsep 'futuristik'. Nama aespa sendiri diambil dari kata ‘ae’ yang merupakan singkatan dari ‘avatar x experience’ dan ‘aspect’ yang mengandung makna ‘dapat mengalami dunia yang baru lewat avatar lain dari dirimu dengan banyak sisi’. Aespa memperkenalkan anggota ‘avatar’ dari masing-masing anggota yang mempunyai kecerdasan buatan (AI) atau biasa disebut dengan virtual member yang dapat menari dan menyanyi.
Pembahasan
Konsep futuristik milik aespa terlihat dari koreografi, pakaian, foto teaser, dan visual video musik yang disediakan. Hadirnya semesta fiksi yang dibuat oleh SM Entertaiment yaitu SMCU (SM Culture Universe) semakin memperkuat konsep futuristik pada aespa. Anggota aespa dan avatar mereka merupakan entitas yang terpisah. Namun, mereka hidup berdampingan baik didunia nyata maupun dunia virtual serta dapat memberikan dukungan satu sama lain ditempat mereka berinteraksi yaitu dunia digital.
Poster SM Culture Universe - aespa Season 1
Konsep futuristik AI (Artificial Interlligence) yang magis dan modern milik aespa menciptakan warna yang berbeda dan kepribadian yang unik karena menampilkan grafis desain yang next level pada virtual membernya. Grafis yang disajikan pada virtual member milik aespa adalah salah satu alasan saya saat ini mempelajari desain. Konsep yang menjadi identitas mereka yang khas dan berani diantara arus gelombang saat ini mengubah pandangan hidup saya bahwa dengan adanya digitalisasi, gaya hidup dunia akan ikut berubah. Kemajuan teknologi akan membawa dunia ke level yang tidak terbatas seperti keberadaan virtual member milik aespa yang menjadi sebuah bukti bahwa teknologi dapat dinikmati dengan cara yang menyenangkan.
Metode Pendekatan
Menggunakan metode deskriptif
kualitatif karena penjabarannya menggunakan analisis semiotika Ferdinand De
Saussure. Yang menjadi subjek adalah girl grup aespa. Sementara yang menjadi
objek adalah tanda-tanda yang muncul dari bagaimana konsep futuristik aespa itu
sendiri.
Analisis
Berdasarkan hasil analisis semiotika
Ferdinand De Saussure terdapat tanda-tanda yang dapat dilihat pada aespa.
Konsep futuristik yang dimiki aespa mampu mambawa cahaya baru pada dunia K-POP
karena mengusung konsep yang sebelumnya belum pernah dibawakan sehingga mulai
menuntun dan memperkenalkan orang-orang ke era digitalisasi modern.
Kesimpulan
Berdasarkan analisis
yang diuraikan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa visual grafis yang dibawa
aespa merupakan salah satu bukti bahwa kondisi sekarang diharapkan dengan
adanya kemajuan teknologi digital ke arah yang lebih baik serta membentuk
karakter masyarakat yang lebih maju
Komentar
Posting Komentar